Mengenal Sejarah Kelautan di Museum Bahari Jakarta – Semenjak diresmikannya Museum Bahari memang banyak mendapat kunjungan wisatawan. Tetapi belakangan ini tampak sepi sehingga benda-benda koleksi sejarah hanya dibiarkan sebagai pajangan. Kalaupun ada wisatawan yang berkunjung kebanyakan berasal dari mancanegara ketimbang pengunjung lokal. Bahkan prosentasi 65% dari wisatawan asing dan 35% sisanya bagi wisatawan lokal.
Museum Bahari Jakarta tentu memilik fungsi tersendiri yang meliputi untuk tempat memelihara maupun merawat benda bersejarah yang berbau bahari. Di samping itu, koleksi-koleksi yang berhubungan dengan kehidupan kebaharian dan kehdupan nelayan dari Sabang hingga Merauke. Lebih dari itu, museum ini juga menjadi tempat rekresai dan menggali ilmu. Jadi, kenali sejarah kelautan di Museum Bahari yang berada di Kota Jakarta.
Bangunan yang didirikan oleh pemerintah Kolonial Hindia-Belanda pada tahun 1652 memiliki gedung berlantai 3. Keberadaan bangunan tersebut tepatnya di Jalan Pasar Ikan Jakarta Utara yang menghadap Teluk Jakarta. Di bagian kanan yang taka jauh dari gedung induk juga terdapat bangunan menara. Hingga saat ini lebih dikenal dengan sebutan Meara Syahbandar yang dibangun sekitar tahun 1839. Dulunya menara tersebut digunakan sebagai prosesadministrasi keluar masuknya kapal sekaligus sebagai pusat pengawasan lautan dan daratan sekitar.
Bangunan berlantai tiga dibuat agar dapat bertahan lama terhadap gempuran badai laut tropis yang mengandung garam. Selain itu, tembok sekeliling gudang sangat tebal, tiang-tiag penyangga langit-langitnya juga terlihat kokoh. Pasalnya menggunakan kayu ulin (kayu besi) berukuran besar, sehingga tidak akan gampang keropos dari gangguan cuaca maupun rayap.
Hingga kini gudang tua dari bangunan tiga lantai masih bertengger dan terkesan angker
Beberap gudang yang berada di kawasan Museum Bahari secara signifikan mengalami perubahan. Bisa dilihat dari adanya pintu-pintu masuk yang semakin berubah drastis. Pada masa pendudukan Jepang, tepatnya ketika perang dunia II meletus, gudang tersebut menjadi tempat logistik peralatan militer tentara Dai Nippon. Setelah Indonesia Merdeka barulah gudang dialih fungsikan untuk gudang logistik PLN (Perusahaan Listrik Negara) dan PTT (Post Telepon dan Telegram).
Museum Bahari memiliki tugas untuk melestarikan, memelihara, merawat, dan menyajikan koleksi-koleksi yang berhubungan dengan kehidupan kebaharian dan kenelayanan bangsa Indonesia. Bahkan koleksi bahari tersebut mencapai sekitar 1835 buah. Adapun tata pamer koleksi maupun informasi terbagi ke dalam sejumlah titik ruang, mulai dari ruangminiatur kapal dan peralatan kenelayanan, ruang teknologi menangkap ikan, dan lain sebagainya.
Perlu diketahui dari sekian banyaknya koleksi ada 126 koleki benda-benda sejarah kelautan, terutama kapal dan perahu-perahu niaga tradisional. Di antara puluhan miniatur yang dipajang terdapat 19 koleksi perahu asli dan 107 buah miniatur, foto-foto dan biota laut lainnya. Dengan begitu koleksi tersebut sebenarnya mampu dijadikan spot terbaik untuk mengabadikan sebuah gambar fotografi sebagai bagian dari rekreasi pariwisata.
Mungkin bagi anda yang menyukai wisata sejarah, bisa memasukkan Museum Bahari Jakarta sebagai tempat wisata terbaik.
Museum Bahari Jakarta tentu memilik fungsi tersendiri yang meliputi untuk tempat memelihara maupun merawat benda bersejarah yang berbau bahari. Di samping itu, koleksi-koleksi yang berhubungan dengan kehidupan kebaharian dan kehdupan nelayan dari Sabang hingga Merauke. Lebih dari itu, museum ini juga menjadi tempat rekresai dan menggali ilmu. Jadi, kenali sejarah kelautan di Museum Bahari yang berada di Kota Jakarta.
Wisata Sejarah di Museum Bahari Jakarta
Sejarah Kelautan Museum Bahari
Bangunan Berlatai Tiga yang Kokoh
Hingga kini gudang tua dari bangunan tiga lantai masih bertengger dan terkesan angker
Gudang-Gudang di Kawasan Museum
Koleksi Museum Kebaharian
Perlu diketahui dari sekian banyaknya koleksi ada 126 koleki benda-benda sejarah kelautan, terutama kapal dan perahu-perahu niaga tradisional. Di antara puluhan miniatur yang dipajang terdapat 19 koleksi perahu asli dan 107 buah miniatur, foto-foto dan biota laut lainnya. Dengan begitu koleksi tersebut sebenarnya mampu dijadikan spot terbaik untuk mengabadikan sebuah gambar fotografi sebagai bagian dari rekreasi pariwisata.
Mungkin bagi anda yang menyukai wisata sejarah, bisa memasukkan Museum Bahari Jakarta sebagai tempat wisata terbaik.
Mengenal Sejarah Kelautan di Museum Bahari Jakarta
4/
5
Oleh
Unknown